Sejarah Fitur Bokeh dan Penerapannya Pada Smartphone Masa Kini
Hampir semua pengguna smartphone tentunya sudah familiar dengan yang namanya fitur bokeh atau yang seringkali disebut sebagai fitur portrait. Kali ini, tim Redaksi Techdaily akan mengulas lebih dalam tentang sejarah fitur bokeh dan penerapannya pada smartphone-smartphone zaman sekarang.
Fitur ini sendiri sejatinya menjadi salah satu fitur unggulan yang dihadirkan pada setiap kamera smartphone. Hal tersebut sangatlah wajar lantaran dengan fitur ini para pengguna smartphone mampu menghasilkan foto yang bagus layaknya seorang fotografer profesional.
Sejarah Fitur Bokeh
Secara singkat, fitur ini memungkinkan pengguna mampu menghasilkan foto dengan tajam pada objeknya yang disertai dengan efek blur pada bagian background. Sejarah fitur bokeh sendiri bermula dari kata bokeh yang berasal dari bahasa Jepang yakni ‘boke’ yang secara harfiah berarti blur.
Sesuai dengan bahasa aslinya, bokeh adalah salah satu jenis Type of Shot di fotografi yang dihasilkan dari bagian yang tidak fokus atau blur. Bokeh biasanya digunakan oleh para fotografer untuk memisahkan point of interest dengan latar belakang (background) juga latar depan (foreground). Foto bokeh sendiri biasanya sangat dipengaruhi oleh besaran diafragma yang dimiliki pada lensa kamera.
Sekadar informasi, diafragma (aperture) adalah bukaan lensa kamera yang berfungsi untuk mengatur banyak cahaya yang masuk dan mengendalikan ruang tajam pada foto (Depth of Field atau DOF). Bukaan besar pada diafragma membuat kedalaman ruang menjadi tipis sehingga latar belakang menjadi buram. Sebaliknya, bukaan diafragma yang kecil membikin latar dan subjek atau objek pada foto menjadi tajam karena berada dalam ruang fokus.
Bukaan diafragma di kamera dilambangkan dengan simbol huruf “f”. Di bagian badan lensa, pengguna kamera akan menemukan angka diafragma seperti f/1, f/1.4, f/2, dan seterusnya. Angka kecil pada diafragma (misal f/1) merujuk pada bukaan yang besar pada lensa. Sebaliknya, angka besar diafragma (misal f/22) menunjukkan bukaan kecil pada lensa.
Selain bukaan diafragma, bokeh semakin mudah tercipta pada lensa dengan jarak fokus (focal length) panjang. Bokeh juga bisa tercipta jika subjek atau objek berada lebih dekat dengan lensa.
Penerapan Bokeh Pada Smartphone
Jika kamu memperhatikan, di awal kami membahas fitur bokeh dan selalu mengaitkannya dengan portrait. Hal tersebut memang cukup berkaitan karena biasanya foto bokeh yang dihasilkan akan terlihat indah jika objek yang difoto adalah manusia.
Fokus dari fitur ini adalah wajah seseorang. Ini tidak berarti fotografer cukup memotret bagian wajah yang bersangkutan saja lalu selesai, tetapi fotografi portrait berusaha menangkap sisi artistik dari karakter wajah seseorang yang disertai dengan kemunculan rasa pada foto yang diambil. Sehingga, foto yang tercipta tampak hidup dan bercerita seperti halnya sebuah karya sastra.
Umumnya, fitur bokeh atau portrait pada kamera smartphone bekerja dengan memanfaatkan dua lensa kamera sekaligus. Kamera smartphone akan memotret dua hasil sekaligus lewat dua atau lebih lensa belakang. Kamera smartphone ini akan mengenali mana yang bagian depan dan mana yang latar belakang. Bagian latar belakang kemudian akan dibuat kabur atau blur sehingga terdapat kedalaman di foto tersebut.
Tidak sampai disitu, beberapa produsen smartphone terkenal seperti OPPO bahkan sudah menyelipkan sebuah lensa dengan bukaan besar untuk mengakomodir fitur ini. Hasilnya? efek bokeh yang dihasilkan pada fitur portrait ini terlihat lebih natural dengan minim distorsi.
Beberapa smartphone OPPO yang memiliki fitur bokeh terbaik menurut kami adalah OPPO Reno4, OPPO Reno5 dan OPPO Reno6. Bahkan, OPPO sendiri telah melengkapi smartphone mereka dengan teknologi Artificial Intelligence (AI). Dengan hadirnya teknologi AI ini, tentunya fitur portrait pada kamera OPPO Reno series menjadi lebih beraneka ragam.
Setidaknya terdapat beberapa fitur portrait yang sempat populer di kalangan pecinta smartphone seperti AI Color Portrait, AI Mix Portrait, hingga Bokeh Flare Portrait.
“Computational Photography memungkinkan produsen smartphone untuk melampaui batasan hardware dengan memaksimalkan kemampuan algoritma kecerdasan buatan atau AI dan komputasi yang diproses oleh prosesor khusus seperti ISP (Image Signaling Processor),” ungkap PR Manager OPPO Indonesia, Aryo Meidianto beberapa waktu lalu.
Fitur bokeh sinematik hadir di OPPO Reno6 lewat mode Bokeh Flare Portrait Video. Teknologi AI deep learning di dalamnya melakukan pemahaman frame-by-frame dari video untuk bisa membedakan antara subjek video dan latar belakang video. Kemampuan proses teknologi ini diklaim akurat dan real-time 360 derajat.
Fitur Bokeh Flare Portrait merupakan fitur yang baru tersedia pada smartphone OPPO Reno6. Fitur ini mampu memberikan kemampuan bokeh layaknya menggunakan lensa fix dengan diafragma besar. Fitur ini juga bisa diaplikasikan pada video dan membuatmu mampu dengan mudah menciptakan video sinematik.
Tidak berhenti sampai disini, OPPO juga kabarnya akan menghadirkan sebuah smartphone terbaru yang lebih menonjolkan kemampuan portrait. well, patut ditunggu gebrakan OPPO selanjutnya khususnya pada fitur portrait mereka.
Comments
Post a Comment